Tugas individu
Mata kuliah :
Ekologi Perairan
EKOLOGI PERAIRAN
(Jenis-Jenis
Organisme, Cara Hidup, Tempat Hidup dan Cara simbiosime )
Di susun oleh:
ABDUL HALIM AKBAR 105 940 714 12
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
berjudul “organisme ” dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan
mengenai upaya mengatasi masalah jenis-jenis organisme yang berdasarkan cara
hidup dan simbosime di suatu perairan . Penulis menyadari pembuatan makalah ini
masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka, demi
keberhasilan makalah selanjutnya.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya
dan dunia perikanan pada umumnya.
Demikian
atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Makassar 25 April 2014
Abdul Halim Akbar
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2.Rumuan Masalah........................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1.Biologi Ikan Mas (Cyprinus
carpio).............................................................................. 3
2.2.Siklus Hidup Ikan Mas.................................................................................................. 6
2.3.Habitat dan Penyebaran................................................................................................. 7
2.4.Perkembangbiakan........................................................................................................ 8
2.5.Kebiasaan Makan Ikan Mas........................................................................................... 8
2.6.Pengelolaan Kualitas Air................................................................................................ 9
2.7.Simbiosisme.................................................................................................................. 10
2.8.Manfaat dan tujuan Simbiosis pada
Ikan....................................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan................................................................................................................... 16
3.2.Saran............................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 17
ii
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan
mas merupakan komoditas perikanan yang
potensial untuk dikembangkan, karena selain mempunyai potensi sumber daya
berlimpah juga peluang pasar yang besar. Namun, hingga saat ini perkembangan
ikan mas di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat.
Secara ekonomis usaha budidaya ikan mas sangat
menguntungkan karena ikan Mas memiliki nilai ekonomi yang tinggi, banyak diminati konsumen karena rasa
dagingnya yang enak dan gurih serta memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi . Disamping itu, ikan juga sangat mendukung bagi pemenuhna gizi bagi masyrakat. Sejalan dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan manfaat ikan, maka tingkat kebutuhan akan daging ikan
makin meningkat.
Akuakultur
merupakan usaha produksi biota akuatik di dalam lingkungan terkontrol untuk
tujuan komersial. Akuakultur dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian besar, yaitu
pembenihan dan pembesaran. Produk utama dari pembenihan, yaitu benih siap tebar
untuk kegiatan pembesaran. Sedangkan kegiatan pembesaran menghasilkan biomassa
ikan yang siap konsumsi. Dalam kegiatan pembenihan terdapat beberapa rangkaian
kegiatan, salah satunya yaitu pemijahan ikan. pembenihan adalah merupakan
faktor penentu sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan benih. Pembenihan ikan
air tawar baik ikan konsumsi maupun ikan hias memberikan peluang usaha yang
sangat potensial dikarenakan telah merambah ke pasar ekspor.
Salah satu
usaha yang di tempuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ikan konsumsi
telah ditempuh bebrapa cara, salah satunya adalah pengembangan budidaya
intensif. Budidaya ikan intensif ditujukan untuk memanfaatkan lahan yang ada
semaksimal mungkin dengan menggunakan teknologi budidaya yang sudah maju,
sehingga diharapkan produksi ikan persatuan luas dapat ditingkatkan, yang pada
akhirnya meningkatkan pendapatan.
Ikan mas (
Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan darat yang telah lama
dibudidayakan karena pertumbuhannya sangat cepat dan potensi pemasarannya cukup
baik. Pemeliharaanya sangat mudah dikarenakan ikan ini mempunyai kemampuan
adaptasi yang baik dalm lingkungan budidaya, terutama pada kadar oksigen
terlarut rendah dan serangan penyakit. Makanan alami ikan Mas umumnya hewan
kecil yang hidup didasar perairan, misalnya larva Chironimidae, Tubificiedae,
dan moluska.
Didorong
dengan kelebihan tersebut diatas dan juga dengan banyaknya masyarakat yang
membudidayakan ikan Mas ini, maka diperlukan usaha budidaya yang baik untuk
membudidayakannya, baik dalam pembenihan maupun pembesaran dalam berbagai
sistem dan intensitas budidaya. Salah satu lembaga yang pemerintahan yang yang
bergerak dibidang pengembangan pembenihan ikan mas adalah Balai Benih Ikan
Batunadua Padang Sidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan.
1.2. Rumusan Masalah
Makalah ini merumusakan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana siklus hidup ikan mas?
2.
Bagaimana habitat penyebaranya?
3.
Kebiasaan makan ikan mas?
4. Hubungnan
simbosisme?
II
PEMBAHASAN
2.1. Biologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
2.1.1.
Taksonomi
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar,
berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak
tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara
sekitar tahun 1920. Ikan Mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan
Mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan
Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat
10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Spesies
ikan mas (Cyprinus carpio) masuk dalam genus Cyprinus dari famili Cyprinidae.
Diberbagai tempat ikan Mas ini disebut sebagai ikan Tambra, raya atau ameh
(Susanto, 2003). Klasifikasi ikan mas menurut Bachtiar dkk, (2002) adalah
sebagai berikut:
Filum : Chordata
Filum : Chordata
Klas :
Vertebrata
Sub Klas :
Pisces
Ordo :
Cypriniformes
Sub Ordo :
Cyprinoidae
Famili :
Penaedea
Genus :
Cyprinus
Species :
Cyprinus carpio. Linneus
Gambar 1.Morfologi ikan mas
2.1.2.
Morfologi
Menurut Bachtiar dkk (2002), dilihat dari morfologi
atau bentuk tubuhnya ikan mas memiliki ciri-ciri sebagai berikut bentuk badan
memanjang dan sedikit pipih ke samping, mulut terletak di ujung tengah
(terminal) dan dapat disembulkan (protektil) serta dihiasi dua pasang sungut.
Selain itu di dalam mulut terdapat gigi kerongkongan, dua pasang sungut ikan
mas terletak di bibir bagian atas tetapi kadang-kadang satu pasang sungut
rudimentee atau tidak berfungsi, gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) terdiri
atas tiga baris yang berbentuk geraham, memiliki sirip punggung (dorsal)
berbentuk memanjang dan terletak di bagian permukaan tubuh, berseberangan
dengan permukaan sirip perut (ventral) bagian belakang sirip punggung memiliki
jari-jari keras sedangkan bagian akhir berbentuk gerigi, sirip dubur (anal)
bagian belakang juga memiliki jari-jari keras dengan bagian akhir bebrbentuk
gerigi seperti halnya sirip punggung, sirip ekor berbentuk cagak dan berukuran
cukup besar dengan tipe sisik berbentuk lingkaran (cycloid) yang terletak
beraturan, gurat sisik atau garis rusuk (linea lateralis) ikan mas berada di
pertengahan badan dengan posisi melintang dari tutup insang sampai keujung
belakan.
Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala,
badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang
cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang,
sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar
(Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari.
Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal
merupakan anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas
secara umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke
anus sebagai berikut:
1.
Rongga
mulut, di dalam rongga dada sebagai berikut
a.
Lidah
yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan
b.
Kelenjar-kelenjar
lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah.
c.
Rahang
dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.
2.
Faring,
yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang.
3.
Kerongkongan
yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang.
4.
Lambung
yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari usus.
5.
Ususnya
panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar
pencernaan, antara lain:
a.
Hati,
terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus.
b.
Pangkereas
terletak dibagian lambung dan usus.
c.
Jantung,
terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus
oleh selaput. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan
pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem
pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002).
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 200C-250C pH air antara 7-8 (Herlina,2002). Diantara jenis ikan Mas itu sendiri jika di amati lebih lanjut ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan ras pda jenis ikan air tawar. Ras-ras yang ada pada ikan mas antara lain:
1. Punten
Warna sisik hijau gelap, mata menonjol, gerakan lamban dan jinak punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai panjang dan relatif pendek di bandingkan ikan mas lainya.
2.Sinyonya
Warna sisik kuning muda, badan relative panjang, mata tidak begitu menonjol dan normal pada usia yang masih muda, sedang yang sudah tua sipit, yag masih muda gerakannya jinak dan suka berkumpul pada permukaan air, perbandingan panjang dan terhadap tinggi badan antara 3,66:1.
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 200C-250C pH air antara 7-8 (Herlina,2002). Diantara jenis ikan Mas itu sendiri jika di amati lebih lanjut ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan ras pda jenis ikan air tawar. Ras-ras yang ada pada ikan mas antara lain:
1. Punten
Warna sisik hijau gelap, mata menonjol, gerakan lamban dan jinak punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai panjang dan relatif pendek di bandingkan ikan mas lainya.
2.Sinyonya
Warna sisik kuning muda, badan relative panjang, mata tidak begitu menonjol dan normal pada usia yang masih muda, sedang yang sudah tua sipit, yag masih muda gerakannya jinak dan suka berkumpul pada permukaan air, perbandingan panjang dan terhadap tinggi badan antara 3,66:1.
3. Majalaya
Warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi sisik lebih gelap kearah punggung badan relative pendek, punggung tinggi (membungkuk) dengan perbandingan panjang dan tinggi badan 3,20:1 dan gerakan jinak.
Warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi sisik lebih gelap kearah punggung badan relative pendek, punggung tinggi (membungkuk) dengan perbandingan panjang dan tinggi badan 3,20:1 dan gerakan jinak.
4.
Kumpai
Warnanya
bermacam-macam, tanda yang khasnya adalah siripnya panjang dan gerakannya
lambat.
5. Kancra
Domas
Sisik
kecil-kecil, bagian atas hijau kehitaman dan ada bagian titik yang mengkilap,
bagian bawah sebatas garis badan berwarna putih.
6. Fancy
Carp (Koi)
Warna
beraneka ragam, gerakan lamban dan jinak, badan relatif pendek dan tinggi.g
pangkal ekor.
2.2. Siklus Hidup Ikan Mas
Siklus reproduksi ikan mas dimulai didalam gonad,
yakni ovarium pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Ovarium pada ikan
betina menghasilkan sel telur dan testis pada ikan jantan menghasilkan
spermatozoa. Ikan mas memijah sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh musim.
Pemijahan alami ikan mas terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Induk-induk ikan mas akan lebih agresif pada saat memijah. Biasanya sebelum
memijah ikan mas cenderung mencari tempat rimbun yaitu tanaman air atau
rumput-rumput yang menutupi permukaan air. ( Bachtiar, 2002 ).
Organ yang aktif dalam proses pemijahan ikan mas
adalah sitem saraf pusat dan kelenjar pituitary. Kelenjar kedua organ tersebut
adalah menstimulasi (meransang) aliran hormon gonadotropin masuk kedalam aliran
darah. Dengan adanya rangsangan hormon tersebut, terjadilah proses ovulasi
telur (pembuahan). Dalam kondisi normal, semprotan cairan sperma dalam media
air juga menimbulkan kondisi psikologis yang dibuat spawning condition yang
secara langsung akan mempengaruhi proses ovulasi telur. fertilisasi (pembuahan
telur oleh sperma) tejadi apabila sel-sel telur segera terbuahi oleh sperma. Di
dalam air, sel sperma bergerak aktif dan masuk membuahi sel telur melalui
lubang kecil pada chorion (kantung umum embrio). (Bachtiar., 2002). Telur yang
telah dibuahi oleh spermatozoa ( fertil ) akan menghasilkan embrio yang tumbuh
didalamnya. Kira-kira 2-3 hari kemudian, telur-telur tersebut akan menetes dan
tumbuh menjadi larva.
Untuk
melangsungkan hidupnya, larva ikan mas mendapatkan makanan dari makanan
cadangan yang berasal dari kantung kuning telur (yolk) kantong ini berukuran
relatif lebih besar dari pada perut larva dan menggantung dibawah permukaan
perut. Kantung kuning telur ini akan cukup untuk menyuplai kebutuhan energi
dalam mempertahankan kelangsungan hidup larva selama 3-4 hari. Makanan ini
merupakan sumber energi sebelum organ pencernaan larva berkembang dan mampu
menelan makanan yang diperoleh dari media atau disekitar habitatnya.(Bachtiar,
2002 ).
2.3. Habitat dan Penyebaran
Di alam asli, ikan mas dapat ditemui di pinggiran
sungai, danau, atau perairan tawar lainnya yang keadaan air tidak terlalu dalam
dan alirannya tidak terlalu deras. Meskipun ikan mas termasuk ikan air tawar,
namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara sungai yang berair
payau (Djarijah, 2001).
Khairuman et.al (2005), menyatakan ikan mas dapat
hidup di tempat (habitat) perairan air tawar yang tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau. Ikan
ini dapat hidup baik di ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut dan
pada suhu 25–300C.
Ikan mas yang dibudidayakan di areal perkolaman
dapat dikawinkan sepanjang tahun (tidak mengenal musim). Tetapi di alam aslinya
misal: sungai, danau ataupun genangan air lainnya, ikan mas memijah pada awal
atau sepanjang musim penghujan. Biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah
mengalami kekeringan musim kemarau, dan menempelkan seluruh telurnya pada
tanaman atau rerumputan di tepi perairan. Atas dasar inilah orang kemudian
beranggapan bahwa ikan mas yang akan memijah harus didahului dengan tindakan
memanipulasi lingkungan yang meliputi pengeringan kolam dan pengisian air baru.
Sebagai bahan penempel telurnya digunakan kakaban, yaitu ijuk yang dijepitkan
di dua bilah bambu.
2.4. Perkembangbiakan
Djarijah (2001), menyatakan di wilayah beriklim
tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan yaitu sekitar umur 1–2 tahun
dengan kisaran berat antara 1,5 - 2 kg/ekor untuk betina. Sedangkan ikan mas
jantan mencapai matang kelamin relatif lebih mudah dari pada betina yaitu 8
bulan dengan berat badan 0,5 – 0,7 kg/ekor. Proses matang kelamin ikan mas
berlangsung relatif lama dan pelan-pelan. Perkembangan gametnya sangat
dipengaruhi oleh temperatur lingkungan. Perkembangan telur dan sperma induk
ikan mas yang hidup di daerah tropis relatif lebih cepat dibandingkan dengan
kawasan subtropis.
Siklus reproduksi ikan mas dimulai di dalam gonad,
yaitu ovari pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Dari ovari akan
dihasilkan telur dan dari testis akan dihasilkan spermatozoa. Pemijahan pada
ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Secara
alami pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang ikan
mas memijah induk-induk ikan mas bersifat lebih agresif. Di alam telah menjadi
kebiasaan, sebelum memijah ikan akan mencari tempat rimbun dengan tanaman air
atau rumput-rumput yang menutupi permukaan air. Substrat-substrat tersebut
dapat merangsang pemijahan dan digunakan untuk meletakan telur-telurnya. Sifat
telur ikan mas adalah melekat pada substrat. Telur- telur ikan mas berbentuk
bulat, bening, dan ukurannya bervariasi menurut umur dan bobot induk. Diameter
telur ikan mas tersebut antara 1,5 - 1,8 mm dengan bobot antara 0,17 - 0,20 mg
(Kilawati, 2004).
2.5. Kebiasaan Makan Ikan Mas
Makanan merupakan fungsi yang sangat penting bagi
organisme. Fungsi dasar tersebut adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
reproduksi. Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan menjadi
ikan karnivor, herbivor, dan omnivor. Penggolongan ini didasarkan atas
morfologi pencernaannya. Ikan karnivor mempunyai panjang usus kurang dari 100%
panjang tubuhnya. Adapaun ikan herbivor mempunyai panjang usus lebih dari 100%
panjang tubuhnya (Cahyono,2001), menyatakan bahwa ciri khas dari ikan karnivor
yaitu terdapatnya lambung dan usus yang pendek. Adapun pada ikan omnivor tidak
ada lambung tetapi ususnya lebih panjang. Dengan melihat kebiasaan makanan
tersebut, maka dapat ditentukan beberapa hal, antara lain gizi alamiah ikan,
hubungan ekologi di antara organism di suatu perairan seperti bentuk-bentuk
pemangsaan, saingan, dan rantai makanan sehingga makanan dapat menjadi faktor
yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan, dan kondisi ikan Effendie (2002)
menerangkan bahwa jenis makanan suatu spesies ikan tergantung pada umur,tempat,
dan waktu. Ikan mas adalah ikan omnivor yang lebih mengarah pada makanan yang
berasal dari sumber hewani. Menurut Susanto (2003), makanan ikan mas pada waktu
muda adalah protozoa dan crustacea yang berukuran kecil. Setelah kira-kira
berukuran panjang 10 cm, makanan ikan mas tersebut terdiri dari hewan air yang
hidup di dasar perairan seperti Chironomidae, Ephermeridae, Tricoptera, dan
Mollusca. Selain itu, ikan mas juga memakan tanaman yang telah membusuk dan
epipiton.
Makanan alami ikan mas muda adalah zooplankton,
adapun padahidup selanjutnya ikan mas memakan invertebrata dasar. Makanan alami
di alam yang dikonsumsi ikan mas meliputi algae, ikan kecil, cacing, terrestrial
invertebrates, detritus, dan tanaman yang membusuk (Bardach et al., 1972).
Menurut Ma’ruf (1980), kebiasaan makanan ikan mas terdiri dari beberapa
kelompok makanan, yaitu alga (diatom desmid, filamentous algae, dan
nonfilamentous algae), crustacean, rotifer, protozoa, oligochaeta, mollusca,
dan insekta. Selain itu juga ditemukan makanan berupa hancuran tanaman dan
bahan yang tidak teridentifikasi. Selanjutnya Ma’ruf (1980) menyatakan bahwa
berdasarkan Index of Preponderance, makanan utama ikan mas terdiri dari
crustacean dan filamentous algae. Adapun hancuran tanaman dan diatom merupakan
makanan yang kedua.
2.6. Pengelolaan Kualitas Air
Bagi biota air terutama ikan, air berfungsi sebagai
media baik media internal maupun eksternal. Sebagai media internal, air berfungsi
sebagai bahan baku untuk reaksi di dalam tubuh, pengangkutan bahan makanan ke
seluruh tubuh, pengangkutan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh
dan pengaturan atau penyangga suhu tubuh. Sementara sebagai media eksternal,
air berfungsi sebagai habitatnya. Oleh karena itu, air sangat penting atau
esensial dalam kehidupan biota air maka kualitas dan kuantitasnya harus dijaga
sesuai dengan kebutuhan ikan (Kurniawan, 2011)
Sebagai makhluk hidup, ikan membutuhkan lingkungan
yang nyaman agar dapat hidup dengan baik dan sehat. Lingkungan hidup ikan
adalah air, bila lingkungan tersebut tidak baik dan sudah tercemar oleh
bahan-bahan beracun maka ikan akan mengalami stres yang berujung pada kematian
bagi ikan (Santikawati, 2009).
Menurut Lesmana (2005) dalam Santikawati (2009), di
alam tidak ada air yang benar-benar murni karena masih dipengaruhi banyak
substansi maupun bahan yang ada di atmosfer seperti gas yang terlarut pada air
hujan serta bahan dalam tanah. Interaksi dari beberapa variabel tersebut
mengakibatkan lingkungan perairan menjadi bervariasi, masing-masing memiliki
perbedaan karateristik, baik fisik maupun kimia. Oleh karena itu, makhluk hidup
terutama ikan akan dipengaruhi oleh perbedaan tersebut. Akibatnya, ikan akan
beradaptasi dengan air pada karateristik yang spesifik.
2.7. Simbiosisme
Hubungan simbiosis adalah keterkaitan yang terjalin
di antara spesies-spesies yang secara bersama mengembangkan cara hidup saling
melindungi, memberi makan, atau membersihkan pasangannya. Contohnya hiu
berpasangan dengan ikan-ikan, ikan dengan udang, dan udang dengan ketimun laut
(sea cucumber) dan masih banyak lagi. Inilah contoh hubungan simbiosis yang
radikal dari kedalaman samudera di dunia.
Adapun hubunagan tersebut dikategorikan menjadi tiga
kelompok besar sebagai berikut:
1.
Simbiosis
komensalisme
Yaitu suatu hubungan yang terjalin diantara dua
organisme. Dan hanya satu organisme saja yang merasa diuntungkan. Adapun
contohnya yang terjadi di dunia bawah laut seperti:
•
Udang
adalah merupakan organisme yang mengambil keuntunagan dari yang pasangannya
pada hubungan simbiotik. Meski bukan
parasit, tidak ada untungya ditunggangi udang di punggungnya.
Pembonceng-pembonceng ini dapat ditemui di atas makhluk-makhluk yang lebih
besar dan bergerak lebih cepat termasuk nudibranchs dan ketimun laut (sea
cucumber). Mereka menggantung dan memunguti sisa-sisa makanan ketika tunggangan
mereka bergerak di dalam laut.
•
Simbiosis
komensalisme terlihat antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang
berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu
pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan
pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan
remora tidak berpengaruh terhadapnya
•
The
Goby dan-bulu babi juga menunjukkan commensalism. Ada beberapa jenis Goby,
seperti memancarkan Astropyga, yang hidup di antara duri bulu babi beracun.
Mereka mendapatkan perlindungan dari tuan rumah mereka sementara tuan rumah
mereka tidak diuntungkan atau dirugikan oleh hubungan.
2.
Simbiosis
Mutualisme
Yaitu
suatu hubungan yang terjalin diantara dua organisme, yang keduanya memperoleh
keuntungan,. Adapun contohnya yang terjadi di dunia bawah laut seperti:
•
Udang
“cleaning-service”, memanjat ke mulut belut laut yang tajam untuk mencari
sisa-sisa makanan seperti parasit-parasit, kebiasaan tersebut menunjukan
hubungan yang saling menguntungkan, dan jika kedua organisme tersebut tidak ada
salah satunya maka organisme yang satunya akan mengalami kerugian. Bila tidak
ada udang tersebut, belut tidak akan cukup bertahan mengatasi parasit-parasit
yang mengganggu kelangsungan hidupnya, dan sebaliknya untuk udang bila tidak
ada belut tidak ada media mencari makan yang berpotensi memutus suplay makanan
untuknya.
•
Kepiting
boxing, hermit, dan jenis-jenis kepiting lainnya diketahui berteman dengan
bermacam-macam spesies anemones laut bersengat. (anemones adalah invertebrata
laut yang hidup menempel di karang). Hubungan tersebut terjadi dengan cara
sebagai berikut: Kepiting boxing bergantung dan memegang erat anemones dengan
tujuan untuk melindungi dirinya dari predator yang mengancam. Sedangkan beberapa kepiting hermit memanggul
anemones dan menempelkan anemones ke cangkangnya dengan tujuan menghalangi
musuh-musuhnya. Hubungan ini berjalan dua arah
yaitu anemones dapat memperoleh banyak makanan karena
berpindah-pindah dari tempat satu
ketempat lainnya.
•
Seekor
ikan berbintik dapat hidup bersama udang bercangkang. Keduanya menjalani hidup
bersama dan saling mengisi. Mereka menempati lubang bersama, lubang digali oleh udang dan ikan dilindungi oleh ikannya. Udang yang
relatif tidak bisa melihat ini mempercayakan penglihatan tajam sang ikan
sebagai penjaganya dan memberi tanda padanya saat aman untuk bergerak.
Ikan-ikan ini sebaliknya mengharapkan lubang yang digali oleh udang ini untuk
dijadikan tempat berlindung dan istirahat yang nyaman.
•
Hiu
sepertinya merupakan sekutu yang paling tidak disukai di lautan: besar, cepat,
ganas, dan predator yang kejam, lalu kenapa mereka demikian toleran dengan ikan
remore yang menggunakan perekat yang aneh untuk menempel pada perut hiu.
Awalnya dianggap sebagai satu jenis hubungan commensalism hubungan yang hanya
menguntungkan satu pihak saja, tapi belakangan diketahui bahwa remora tidak hanya
memunguti sisa-sisa makanan hiu tapi juga membersihkan parasit-parasit dari
tubuh sisi bawah hiu. Sehingga dapat dikatakan hubungan keduanya merupakan
simbiosis mutualisme karena keduanya Saling diuntungkan.
•
Ikan
badut (clownfish) sepertinya menjadi satu-satunya spesies ikan yang tahan
terhadap efek racun dari anemones laut, bergerak bebas di dalamnya.Ikan badut
kerap dijumpai bersembunyi, berselimut, dan bercengkrama diantara
tentakel-tentalel anemon yang beracun. Anemones akan melindungi ikan badut ini dan
mereka akan memakan sisa-sisa yang ditinggalkan ikan ini termasuk copepods,
isopods dan zooplankton. Ikan badut juga akan melindungi teritorinya dengan
ganas, menjaga anemones miliknya.
3.
Simbiosis
parasitisme
Yaitu suatu hubungan antara dua organisme yang
berlainnan jenis, yang satu disebut inang dan yang satunya disebut parasit.
Dimana parasit ini bergantung dan hidup pada pengorbanan inangnya. Ada dua
jenis parasitisme, ectoparasitism dan endoparasitism. Ectoparasitism adalah
tempat parasit yang eksternal dan endoparasit hidup di dalam tubuh inang,
seperti virus, bakteri, cacing pipih, cacing gelang dan lintah.
Adapun
contohnya yang terjadi di dunia bawah laut seperti:
•
Hubungan
ini terjadi contohnya pada parasit-parasit yang menempel pada belut laut pada
penjelasan sebelumnya. Yaitu belut dirugikan dengan keberadaan parasit-parasit
yang menempel pada mulutnya.
•
Ikan
Pearl dan Sea Cucumber. Pearl ikan hidup di kloaka Sea Cucumber yang mereka
masuk melalui anus. Ikan Pearl kemudian menerobos membran pernapasan dan
menempatkan rumahnya.Pearl pakan ikan pada jaringan Ketimun Laut pernapasan dan
gonad. Mereka juga meninggalkan sarang mereka di malam hari untuk makan. Ketika
ikan Pearl meninggalkan Sea Cucumbers untuk mencari makan, mereka mengikuti
aroma kimia yang membuat mereka kembali ke anus Sea Cucumbers itu.
•
Contoh
dari hubungan ecotoparasitism adalah fish doctor dan ikan. Fish Doctor, jenis
Crustacea Isopod, akan melampirkan dirinya di bawah sirip, sisik, atau insang
ikan. Kemudian menghisap darah ikan tuan rumah sampai mati.
•
Contoh
hubungan endoparasitism adalah ikan mutiara, dan teripang. Ikan mutiara adalah
jenis mesoparasite. Mendeteksi bahan kimia yang dilepaskan oleh teripang dan
memasuki teripang ketika berpartisipasi dalam pertukaran gas dan napas di dalam
air. Teripang berupaya untuk mengeluarkan ikan mutiara dengan cara mengeluarkan
sebagian besar dari saluran pencernaan melalui anus mereka. Hal ini dapat
merugikan untuk teripang.
2.8. Manfaat dan tujuan Simbiosis pada
Ikan
Organisme menggunakan simbiosis dalam berbagai cara
untuk menyelesaikan berbagai kegiatan kehidupan. Kegiatan ini meliputi
pertahanan, pembersihan, transportasi, makanan, perumahan, dan kamuflase.
Simbiosis umumnya digunakan sebagai metode
pertahanan. The simbion pilih host dengan mekanisme pertahanan yang lebih baik
maka mereka miliki. Contoh dari perilaku ini ada antara Kepiting Carrier dan
Urchin.Kepiting Carrier sangat kreatif dalam menemukan pertahanan. Spesies ini
akan membawa bulu di punggung mereka untuk perlindungan saat melintasi dasar
laut. Landak lebih suka menyendiri keberadaan tetapi tidak dirugikan oleh
kegiatan ini.
•
Simbiosis
umumnya digunakan untuk tujuan pembersihan. Dengan membersihkan simbiosis
simbion tidak tinggal dalam jaringan ‘tuan rumah mereka. Ada praktek umum dari
“stasiun pembersihan”. Ini adalah di mana ikan besar akan pergi ke
tempat-tempat simbion, bersih udang dan ikan, hidup. Pembersih memilih dari
parasit, ganggang, dan detritus dari ikan yang lebih besar, mendapatkan makanan
dari proses pembersihan. Proses ini membantu menjaga kesehatan populasi laut
banyak. Ada beberapa jenis ikan yang bahkan mengubah warna untuk menunjukkan
bahwa mereka perlu dilakukan dalam proses pembersihan, membuat parasit
eksternal menonjol lebih terhadap kulit mereka. Sebuah contoh yang sempurna
dari perilaku pembersihan adalah Udang Cleaner dan Kerapu.
•
Transportasi
adalah cara lain organisme menggunakan simbiosis. Ketika satu hewan menggunakan
lain untuk transportasi, hubungan simbiosis disebut phoresis. Contoh dari jenis
hubungan yang ada antara kepiting Swimmer dan Actinopyga. Ini adalah hubungan
commensally terkait antara landak yang Actinopyga dan Kepiting Swimmer. Para
Perenang Kepiting manfaat, menerima transportasi dan perlindungan dari
Actinopyga.
•
Simbiosis
juga digunakan sebagai cara untuk simbion untuk mendapatkan makanan. Beberapa
jenis udang, kepiting dan copepoda hidup di cnidaria karang dan lainnya
permukaan menciptakan hubungan commensally terkait. Udang / kepiting / copepoda
manfaat dengan mengkonsumsi lapisan lendir, kulit mati atau partikel organik
mengikuti dari karang. Kegiatan ini tidak merugikan host krustasea. Kegiatan
ini bahkan dapat mengakibatkan udang / kepiting / copepoda makan mengeluarkan
parasit sesekali, melindungi krustasea tersebut.
•
Organisme
menggunakan simbiosis sebagai cara untuk membuat rumah. Endoecism mengacu pada
hewan yang hidup di tempat penampungan yang dibuat oleh tuan rumah mereka.
Contoh dari jenis hubungan yang ada antara Goby Arrow dan kepiting. The Arrow
Goby dapat ditemukan dalam liang dari beberapa invertebrata. Mereka lebih
memilih lubang kepiting, di mana mereka hidup dan mencari makanan. Mereka akan
memakan limbah dari host, memberikan peran pengurus rumah tangga. Pada saat
makanan yang mereka temukan adalah terlalu besar bagi mereka untuk makan
sehingga mereka memberikannya kepada kepiting, memberikan tuan mereka dengan
makanan. Hubungan ini juga ada antara Goby dan udang buta. The goby, tidak
dapat menggali lubang, menggunakan udang sebagai rumah, udang, tidak bisa melihat
potensi predator, menggunakan goby sebagai bentuk perlindungan. Ketika predator
Blind Udang pendekatan sentuhan ikan goby udang dengan ekornya untuk
memperingatkan hal itu, maka baik udang dan ikan goby menarik ke dalam
bersembunyi.
•
Kamuflase
adalah cara lain organisme menggunakan simbiosis. Ikan Pensil atau kuda laut
dan tempat tidur rumput pameran hubungan ini. Pensil Ikan biasanya berada di
tempat tidur rumput apung, menggunakan mereka untuk menyembunyikan. Kepiting
Anemone Hermit (Dardanusm pedunculatus) dan anemon laut kecil juga menggunakan
simbiosis untuk membuat kamuflase. Kepiting Hermit akan melampirkan beberapa
anemon cangkangnya, memberikan baik kamuflase dan pencegah terhadap predator.
Manfaat untuk anemon adalah bahwa terkena lebih banyak makanan dengan kepiting
sebagai rumah mobile maka akan anda temui jika itu diam.
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1. Siklus reproduksi ikan mas
dimulai didalam gonad, yakni ovarium pada ikan betina dan testis pada ikan
jantan.
3.2. Di alam asli, ikan mas dapat ditemui
di pinggiran sungai, danau, atau perairan tawar lainnya yang keadaan air tidak
terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras. Meskipun ikan mas termasuk
ikan air tawar, namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara
sungai yang berair payau
3.3. Berdasarkan kebiasaan makanannya,
ikan dapat digolongkan menjadi ikan karnivor, herbivor, dan omnivor.
Penggolongan ini didasarkan atas morfologi pencernaannya
3.4. Hubungan simbiosis adalah
keterkaitan yang terjalin di antara spesies-spesies yang secara bersama
mengembangkan cara hidup saling melindungi, memberi makan, atau membersihkan
pasangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto,
2003. Ikan hias air tawar, penebar. Jakarta. 237 hal
Bachtiar, R,Y .2002. pembesaran ikan mas di kolam
perkarangan. Agromedia pustaka, Jakarta.
Cahyono, B. 2002. Budiaya Air tawar kanisius,
Yogyakarta 10-14 hal
Djarijah, 2001. Pembenihan ikan mas. Kanisius.
Yogyakarta, 30-34 hal
Herlina, 2002, pembasaran ikan mas dikolam air
tawar. Agromedia pustaka. Jakarta. 12-17 hal
Effendi, M,I. 2002. Biologi perikanan. Edisi revisi,
Yayasan Pustaka Nusantara 163 hal
Bardach et al. 1972. Perkembangan ikan mas samai
larva. Fakultas Biologi Unsoed, Purwakerto.
Santi Kawanti. 2009. Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan
Kritis. Penebar Swadaya. Jakarta.72-80 hal
888casino Review 2021 | Is 888Casino Safe For Players?
BalasHapus888Casino Review & 188벳 Ratings. 봄비 벳 Read 온라인바카라게임 our 888casino casino review before 온라인포커 you play. Learn everything about its 슬롯가입머니 banking options, games, & jackpots!
Harrah's Cherokee Casino - MapYRO
BalasHapusThe casino 제천 출장마사지 features a variety of table games, video poker, blackjack, 제주 출장마사지 craps, roulette, live dealer casino, poker and 광주광역 출장샵 slots. The poker room also features 양주 출장마사지 an outdoor 창원 출장샵 pool and